Kratingdaeng resmi meluncurkan kampanye “Satu Energi, Satu Semangat” dengan panggung utama di Sarinah, Jakarta, pada 3 Agustus 2025. Kampanye ini menggabungkan penyatuan identitas merek, aktivasi offline yang interaktif, hingga kolaborasi dengan seniman dan figur publik untuk menciptakan resonansi emosional yang kuat dengan audiens muda.
Langkah strategis pertama yang diambil Kratingdaeng adalah menyatukan dua identitas produknya — varian botol kaca yang hadir sejak 1991 dan Red Bull Gold Can yang mulai dikenal sejak 2018 — ke dalam satu nama: Kratingdaeng.
“Meski keduanya menawarkan manfaat dan rasa yang sama, riset Kratingdaeng pada 2024 mengungkap bahwa banyak konsumen belum menyadari keduanya berasal dari satu merek,” tulis perusahaan dalam siaran persnya kepada Marketeers, Minggu (3/8/2025).
Penyatuan ini bukan hanya keputusan branding visual, tapi juga manuver komunikasi yang menyatukan persepsi konsumen dan menghilangkan fragmentasi merek. Dalam konteks pasar Indonesia yang dinamis dan penuh pilihan, konsistensi identitas adalah kunci untuk memperkuat daya ingat dan keterikatan konsumen terhadap brand.
Peluncuran di Sarinah menjadi panggung besar bagi Kratingdaeng untuk mengeksekusi strategi experiential marketing yang menyentuh aspek fisik, emosional, dan kultural. Sejak pagi hingga malam, berbagai instalasi interaktif dan pertunjukan publik digelar untuk menghadirkan energi Kratingdaeng secara langsung kepada masyarakat.

Mulai dari parade “Pedal a Padel”, tantangan basket, beatbox battle, hingga interaksi publik di “Patch Your Dream” dan “Myth-Xologist Station”, semua dirancang untuk membangun kedekatan emosional dengan audiens Gen Z dan milenial yang aktif, kreatif, dan mencari makna dalam setiap pengalaman.
Tak hanya itu, strategi kolaboratif menjadi amunisi tambahan dalam memperluas jangkauan pesan merek. Kratingdaeng menggandeng Muklay, seniman visual yang telah dikenal di tingkat internasional, untuk menciptakan karya seni publik yang bisa diwarnai bersama oleh pengunjung.
Dinding instalasi “Wall of Art: Satu Energi, Satu Semangat” dan patung Si Jabrik menjadi simbol interaksi dua arah antara brand dan konsumen — brand yang tak hanya hadir di pasar, tetapi juga tumbuh bersama komunitasnya. Peluncuran merchandise edisi terbatas hasil kolaborasi dengan Muklay memperluas efek kampanye ini dari panggung fisik ke ranah gaya hidup.
Strategi selebriti juga digunakan secara efektif tanpa terasa artifisial. Melibatkan figur seperti Al Ghazali dan Omar Daniel dalam sesi Celebrity Match memperkuat daya tarik acara dan menghadirkan suasana yang santai, humanis, serta merakyat — memperkuat citra Kratingdaeng sebagai brand yang dekat dengan keseharian konsumennya, bukan hanya sebagai produk fungsional.
Kampanye ini berpuncak pada penampilan band Perunggu, yang dikenal sebagai suara dari para pekerja muda urban. Lagu-lagu mereka menggambarkan kehidupan nyata para audiens target Kratingdaeng: antara ambisi dan kelelahan, antara idealisme dan kenyataan. Kehadiran mereka memperluas narasi kampanye menjadi sesuatu yang otentik dan relevan.
Menggabungkan penyatuan brand, aktivasi offline, seni kolaboratif, celebrity engagement, dan storytelling musikal, Kratingdaeng membuktikan bahwa strategi pemasaran yang menyentuh banyak dimensi mampu membangun resonansi jangka panjang.